Mikhail digantikan oleh anaknya, Aleksei, yang mengarahkan negerinya ke dalam berbagai musibah. Setelah kematiannya, terjadi perebutan diansti, antara anak-anaknya dari permaisuri pertama (Fyodor III, Sofia Alexeevna dan Ivan V) dan anakanda permaisuri kedua (Nataliya Kyrillovna Naryshkina), calon maharaja Peter Yang Agung. Pergolakan dinasti berikutan kemangkatan Pyot menyebabkan terbunuhnya satu-satunya anakanda tunggalnya Alexei, lalu keturunan Pyotr terputus. Garis keturunan lelaki Romanov sebetulnya berakhir bersamaan dengan kematian Pyotr II di hari pernikahannya. Puteri terakhir keluarga Romanov adalah ibunda saudara Peter II, Anna Ioannovna (1693-1740) dan Yelizaveta Petrovna (1709-1762).

Ketiadaan waris lelkai bagi Anna dan Yelizaveta menyebabkan pewarisan takhta dapat beralih kepada anak Anna dari Brunswick-Lüneburg (Ivan VI) atau kepada keponakan Elizabeth (Pyotr III), dari Holstein, yang juga dianggap pewaris takhta Sweden dan Holstein. Elizabeth sebenarnya mendukung keponakannya, meskipun baginda mati pucuk dan berkarakter buruk. Dengan diangkatnya Peter III pada tahun 1762 era baru dinasti Holstein-Gottorp, atau Oldenburg-Romanov, dimulai.